Trouble Shooting Jaringan LAN/WAN
Tanpa
kemampuan untuk memonitor jaringan, administrator hanya dapat bereaksi terhadap
masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih dulu mencegah masalah supaya
tidak terjadi. Menjalankan dan memelihara fungsi suatu jaringan bisa menjadi
mimpi buruk jika Anda tidak mengetahui mana yang bekerja dengan baik dan mana
yang tidak. Terutama jika jaringan tersebar lebih dari ratusan kilometer
persegi, di mana beberapa perangkat hampir tidak mungkin diakses, misalnya PC
yang diletakan di berbagai Sentral Telepon Otomat (STO/Local Exchange), Sentral
Trunk.(Trunk Exchange) dan Site-Site Repeater yang tersebar di berbagai kota
LAN-WAN Corporate Intranet
Monitoring Koneksi
Salah satu bentuk paling mendasar
dari monitoring koneksi berlangsung tiap hari pada jaringan. Proses user login
ke jaringan akan memastikan bahwa koneksi itu sedang bekerja dengan baik atau
jika tidak bagian jaringan akan segera dihubungi. Namun, ini bukanlah cara yang
paling baik atau efisien dalam memonitoring jaringan yang ada. Tersedia
program-program sederhana yang bisa digunakan oleh administrator untuk membuat
daftar alamat IP host dan secara periodik mem-ping alamat tersebut. Jika ada
masalah koneksi, program akan memperingati administrator melalui output ping.
Ini merupakan cara yang paling kuno dan tidak efisien, tetapi masih lebih baik
dibanding tidak melakukan apa-apa sama sekali. Aspek lain dari cara monitoring
seperti ini adalah ia hanya memberitahu bahwa di suatu tempat antara stasiun
monitoring dan perangkat target ada gangguan komunikasi. Gangguan bisa jadi
router, switch, bagian jaringan yang tidak baik, atau memang host-nya yang
sedang down. Test ping hanya mengatakan bahwa koneksi down, tetapi tidak
mengetahui di mana yang mengalami down.
Memeriksa semua host pada WAN dengan
menggunakan monitoring semacam ini membutuhkan banyak resources. Jika jaringan
mempunyai 3000 host, mem-ping semua perangkat jaringan dan host memakan
resource sistem yang sangat besar. Cara lebih baik adalah hanya mem-ping beberapa
host, server, router, dan switch yang penting untuk memastikan konektivitas
mereka. Tes ping tidak akan memberikan data yang sebenarnya kecuali jika
workstation selalu dalam keadaan menyala. Sekali lagi, cara monitoring seperti
ini sebaiknya digunakan jika tidak ada lagi cara lain yang tersedia.
Monitoring Traffic
Monitoring traffic merupakan cara
monitoring jaringan yang jauh lebih canggih dan dapat melihat traffic paket
yang sebenarnya serta membuat laporan berdasarkan traffic jaringan tersebut. Program
seperti Flukes Network Analyzer merupakan contoh software jenis ini. Program
tersebut tidak hanya mendeteksi perangkat yang gagal, tetapi juga mendeteksi
jika ada komponen yang muatannya berlebihan atau konfigurasinya kurang baik.
Kelemahan program jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic. Jadi, bagaimana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabannya adalah: Simple Network Monitoring Protocol.
Kelemahan program jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic. Jadi, bagaimana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabannya adalah: Simple Network Monitoring Protocol.
Simple Network Management Protocol
Simple Network Management Protocol
(SNMP) adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP. Gagasan di balik SNMP
adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa
dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator
jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan
perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan
mengatur bagaimana mereka beroperasi.
Ada dua jenis perangkat SNMP.
Pertama adalah Managed Nodes yang merupakan node biasa pada jaringan yang telah
dilengkapi dengan software supaya mereka dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka
biasanya adalah perangkat TCP/IP biasa; mereka juga kadang-kadang disebut
managed devices. Kedua adalah Network Management Station (NMS) yang merupakan
perangkat jaringan khusus yang menjalankan software tertentu supaya dapat
mengatur managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena
mereka adalah perangkat yang sebenarnya “menjalankan”
SNMP.
Managed nodes bisa berupa perangkat
jaringan apa saja yang dapat berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang
diprogram dengan software SNMP. SNMP didesain supaya host biasa dapat diatur,
demikian juga dengan perangkat pintar seperti router, bridge, hubs, dan switch.
Perangkat yang “tidak konvensional” juga bisa diatur sepanjang
mereka terhubung ke jaringan TCP/IP: printer, scanner, dan lain-lain.
mereka terhubung ke jaringan TCP/IP: printer, scanner, dan lain-lain.
Masing-masing perangkat dalam
manajemen jaringan yang menggunakan SNMP menjalankan suatu software yang
umumnya disebut SNMP entity. SNMP entity bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan semua beragam fungsi SNMP. Masing-masing entity terdiri
dari dua komponen utama. Komponen SNMP entity pada suatu perangkat bergantung
kepada apakah perangkat tersebut managed nodes atau network management station.
SNMP entity pada managed nodes
terdiri atas SNMP Agent: yang merupakan program yang mengimplementasikan
protokol SNMP dan memungkinkan managed nodes memberikan informasi kepada NMS
dan menerima perintah darinya, dan SNMP Management Information Base (MIB): yang
menentukan jenis informasi yang disimpan tentang node yang dapat dikumpulkan
dan digunakan untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang dikirim
menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB.
Pada jaringan yang lebih besar, NMS
bisa saja terpisah dan merupakan komputer TCP/IP bertenaga besar yang
didedikasikan untuk manajemen jaringan. Namun, adalah software yang sebenarnya
membuat suatu perangkat menjadi NMS, sehingga suatu NMS bisa bukan hardware
terpisah. Ia bisa berfungsi sebagai NMS dan juga melakukan fungsi lain. SNMP
entity pada NMS terdiri dari SNMP Manager: yang merupakan program yang
mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat mengumpulkan informasi dari managed
nodes dan mengirim perintah kepada mereka, dan SNMP Application: yang merupakan
satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator jaringan untuk
menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan.
Dengan demikian, secara keseluruhan
SNMP terdiri dari sejumlah NMS yang berhubungan dengan perangkat TCP/IP biasa
yang disebut managed nodes. SNMP manager pada NMS dan SNMP agent pada managed
nodes mengimplementasikan SNMP dan memungkinkan informasi manajemen jaringan
dikirim. SNMP application berjalan pada NMS dan menyediakan interface untuk
administrator, dan memungkinkan informasi dikumpulkan dari MIB pada
masing-masing SNMP agent.
Remote Monitoring (RMON)
Model umum yang digunakan SNMP
adalah adanya network management station (NMS) yang mengirim request kepada
SNMP agent. SNMP Agent juga bisa melakukan komunikasi dengan mengirim pesan
trap untuk memberitahu management station ketika terjadi suatu event tertentu.
Model ini bekerja dengan baik, yang mana inilah mengapa SNMP menjadi sangat
populer. Namun, satu masalah mendasar dari protokol dan model yang digunakan adalah
bahwa ia diorientasikan pada komunikasi dari SNMP agent yang biasanya perangkat
TCP/IP seperti host dan router. Jumlah informasi yang dikumpulkan oleh
perangkat ini biasanya terbatas, karena sudah pasti host dan router mempunyai
“tugas sebenarnya yang harus dilakukan”—yaitu melakukan tugas sebagai host dan
router. Mereka tidak bisa mendedikasikan diri mereka untuk melakukan tugas
manajemen jaringan.
Oleh karena itu, pada situasi di
mana dibutuhkan informasi jaringan yang lebih banyak dibanding yang dikumpulkan
oleh perangkat biasa, administrator sering kali menggunakan hardware khusus
bernama network analyzer, monitor, atau probe. Mereka hanya mengumpulkan
statistik dan memantau event yang diinginkan oleh administrator. Jelas akan
sangat berguna jika perangkat tersebut dapat menggunakan SNMP supaya informasi
yang mereka kumpulkan bisa diterima, dan membiarkan mereka mengeluarkan pesan
trap ketika ada sesuatu yang penting.
Untuk melakukan itu, dibuatlah
Remote Network Monitoring (RMON). RMON sering kali disebut sebagai protokol,
dan Anda kadang-kadang akan melihat SNMP dan RMON disebut sebagai “protokol
manajemen jaringan TCP/IP”. Namun, RMON sama sekali bukan protocol yang
terpisah—ia tidak melakukan operasional protokol. RMON sebenarnya adalah bagian
dari SNMP, dan RMON hanya suatu modul management information base (MIB) yang
menentukan objek MIB yang digunakan oleh probe. Secara arsitektur, RMON
hanyalah salah satu modul MIB yang menjadi bagian dari SNMP.
Metode Troubleshooting
Troubleshooting jaringan merupakan
proses sistematis yang diaplikasikan untuk memecahkan masalah pada jaringan.
Teknik Eliminasi dan Divide and Conquer merupakan metode paling berhasil untuk
troubleshooting jaringan.
User pada jaringan Anda menelepon
help desk untuk memberitahukan bahwa komputer mereka tidak bisa lagi ke
Internet. Help desk mengisi form error report dan memberikannya kepada Anda,
bagian network support. Anda menelepon dan berbicara kepada user dan mereka
mengatakan bahwa mereka tidak melakukan apapun yang berbeda selain yang selalu
mereka lakukan untuk ke Internet. Anda mengecek log dan menemukan bahwa
komputer user telah di-upgrade semalam. Solusi Anda yang pertama adalah bahwa
driver jaringan komputer tersebut pasti konfigurasinya salah. Anda pergi ke
komputer tersebut dan mengecek konfigurasi jaringannya. Tampaknya sudah benar,
sehingga Anda mem-ping server. Tidak terhubung. Solusi berikutnya adalah
mengecek apakah kabel komputer tersambung. Anda periksa kedua ujung kabel dan
kemudian mencoba mem-ping server kembali.
Selanjutnya Anda ping 192.168.9.1,
alamat loopback komputer. Ping berhasil, sehingga ini mengeliminasi kemungkinan
adanya masalah antara komputer, konfigurasi driver, dan kartu NIC. Anda
kemudian memutuskan bahwa mungkin ada masalah dengan server untuk segmen
jaringan tersebut. Ada komputer lain yang terhubung ke jaringan di meja
sebelahnya, maka Anda mem-ping alamat server dan hasilnya sukses. Ini
mengeliminasi server, backbone, dan koneksi server ke backbone sebagai masalah.
Anda kemudian pergi ke IDF (intermediate
distribution facilities) dan memindahkan port workstation, kembali ke
workstation dan mencoba mem-ping server lagi. Namun, solusi tidak bekerja. Ini
memperluas pencarian Anda sampai pemasangan kabel atau patch kabel
workstation. Anda kembali ke IDF, mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah
workstation. Anda kembali ke IDF, mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah
.
Divide and Conquer
Misalkan Anda mempunyai dua jaringan
yang bekerja dengan baik, tetapi ketika keduanya dihubungkan jaringan gagal.
Langkah pertama adalah membagi jaringan kembali menjadi dua jarigan terpisah
dan memverifikasi bahwa keduanya masih beroperasi dengan benar ketika
dipisahkan. Jika ya, pindahkan semua segmen ke jaringan yang lain. Periksa
apakah masih bekerja dengan benar.
Jika jaringan masih berfungsi,
masukkan masing-masing segmen sampai seluruh jaringan gagal. Hilangkan koneksi
terakhir yang ditambahkan dan lihat apakah seluruh jaringan kembali beroperasi
normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat dari segmen tersebut dan masukkan
mereka satu per satu, kemudian periksa lagi kapan jaringan gagal. Pada waktu
Anda menemukan perangkat yang mencurigakan, lepaskan dan periksa apakah
jaringan kembali normal. Jika jaringan masih berfungsi normal, berarti Anda
telah menemukan perangkat yang menjadi penyebab masalah.
Sekarang Anda bisa menganalisis
perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh
jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, mungkin saja perangkat
tersebut terhubung dengan perangkat yang bermasalah pada jaringan sebelah.
Untuk mencari ujung lain permasalahan, Anda harus mengulangi proses yang
dilakukan sebelumnya.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
pertama sambungkan lagi perangkat yang menyebabkan jaringan gagal. Kemudian
lepaskan semua segmen pada jaringan yang satunya. Periksa apakah jaringan
kembali beroperasi. Jika jaringan berfungsi lagi, masukkan kembali segmen
sampai seluruh jaringan gagal. Lepaskan segmen terakhir yang dimasukkan sebelum
kegagalan dan lihat apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya,
lepaskan semua perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per
satu, periksa lagi untuk melihat kapan jaringan gagal. Ketika Anda menemukan
perangkat yang mencurigakan, lepas dan periksa apakah jaringan kembali normal.
Jika jaringan masih berfungsi secara
normal, itu berarti Anda telah menemukan perangkat penyebab masalah. Sekarang
Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa
menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah,
bandingkan kedua host cari tahu penyebab mereka konflik. Dengan memecahkan
konflik ini, Anda akan bisa menghubungkan kembali kedua perangkat ke dalam
jaringan dan akan berfungsi secara normal.
Tool Software
Bersama dengan proses yang diuraikan
sebelumnya, ada tool software bagi administrator jaringan yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah konektivitas jaringan. Tool ini dapat membantu dalam
troubleshooting Local Area Network, tetapi terutama pada Wide Area Network.
Kita akan lihat perintah yang tersedia pada sebagian besar software client.
Perintah ini meliputi Ping, Tracert (traceroute), Telnet, Netstat, ARP, dan
Ipconfig (WinIPcfg)
Ping
Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi. Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName].
Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi. Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName].
Tracert (Traceroute)
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName].
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName].
Telnet
Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer].
Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer].
Netstat
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval].
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval].
ARP
Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N
IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].
Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N
IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].
Ipconfig(Winipcfg)
Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]].
Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]].
TOOL SNMP
Banyak tool manajemen jaringan yang menggunakan SNMP untuk mengumpulkan informasi dan statistik jaringan. Beberapa di antaranya adalah:
Banyak tool manajemen jaringan yang menggunakan SNMP untuk mengumpulkan informasi dan statistik jaringan. Beberapa di antaranya adalah:
· SNMP Graph—Mengumpulkan data dan
membuat grafik secara real-time.
· SNMP Sweep—Melakukan pencarian
SNMP dalam waktu singkat pada setiap segmen jaringan.
· IP Network Browser—Melakukan
pencarian yang komprehensif terhadap berbagai data jaringan.
· SNMP Brute Force Attack—Menyerang
suatu alamat IP dengan query SNMP untuk mencoba dan mengetahui community string
read-only dan read-write.
· SNMP Dictionary Attack—Menggunakan
kamus para hacker untuk menyerang perangkat jaringan.
· Network Sonar—Melakukan pencarian
jaringan dan menyimpan hasilnya dalam
database.
database.
TIPS
Troubleshooting Jaringan
1. Identifikasi masalah
jaringan/user.
2. Kumpulkan data tentang masalah jaringan/user.
3. Analisis data untuk mencari solusi masalah.
4. Impementasi solusi untuk memperbaiki sistem.
5. Jika masalah tidak terselesaikan, batalkan perubahan dan modifikasi data yang dilakukan sebelumnya.
6. Kembali ke langkah 3
2. Kumpulkan data tentang masalah jaringan/user.
3. Analisis data untuk mencari solusi masalah.
4. Impementasi solusi untuk memperbaiki sistem.
5. Jika masalah tidak terselesaikan, batalkan perubahan dan modifikasi data yang dilakukan sebelumnya.
6. Kembali ke langkah 3
0 komentar:
Posting Komentar